Monday, June 28, 2010

OMIAI -sistem perjodohan di Jepang

Kamu tahu? Di Jepang ada istilah Christmas Cake, kue natal. Baik untuk dimakan sampai tanggal 25, tetapi kalau lewat dari itu, makin lama makin tidak enak.” Aku shock. Waktu itu usiaku sudah lewat 25 dan belum menikah, aku jadi ikut-ikutan tersinggung. Kalau menurut definisi yang satu ini, aku ini termasuk golongan kue bolu yang sudah busuk dong?

Omiai adalah sistem perjodohan Jepang. Masing-masing pihak meminta tolong kepada seorang Nakoudo, atau mak comblang supaya anaknya dicarikan jodoh. Nakoudo ini bukan pekerjaan sembarangan, lho. Seorang Nakoudo adalah orang yang pergaulannya luas dan juga tahu seluk-beluk, tata krama perjodohan, atau Omiai. Ia yang memberitahu orang tua yang berminat apa-apa yang harus disiapkan, mencarikan pasangan yang cocok, dan juga yang menjadi perantara dua keluarga dalam menyampaikan pesan, apakah si perempuan atau si laki-laki berminat meneruskan hubungan atau tidak. Bila keduanya cocok dan akhirnya menikah, Nakoudo mendapat uang terima kasih sebesar 10% dari mas kawin. Jadi, mak comblang di Jepang itu pekerjaan yang serius. 

Excerpt from OMIYAGE
http://www.andipublisher.com/

Friday, June 18, 2010

OTAKU -from Omiyage

“Ssttt…” Ria menyenggolku dan matanya memberi kode-kode. Aku langsung menengok ke arah yang ia tunjuk. Seorang pria gemuk dengan rambut gondrong hampir botak mengenakan sweater yang warnanya sudah pudar. Ransel yang ia kenakan pun agak kumal. Benangnya keluar di sana-sini. Di depannya, berdiri pemuda yang agak rapi, tapi kaca matanya tebal sekali, dan ia agak bungkuk. Tampaknya ransel yang dipanggulnya berat sekali. Di depannya lagi, di belakangnya, di sampingnya, begitu aku melayangkan pandangan…ya ampunn….semuanya setipe!
Ria melirik ke arahku dan menggerak-gerakkan mulutnya sambil berbisik, “O-T-A-K-U.” Aku langsung terkikik. Ria pun tertawa. Beberapa pasang kaca mata langsung mengarah ke kami. 

Aku bergidik. Kami berada di tengah-tengah kerajaan Otaku. Menyeramkan sekali. Mereka adalah ras antik yang tercipta dari dunia virtual. Pria-pria kutu buku yang penampilannya sangat tidak keren, biasanya tidak punya cewek, dan hidupnya diisi dengan anime, video game, manga atau komputer. Jenis yang parah bahkan bisa punya koleksi figurine-figurine tokoh manga, yang jelas-jelas, bukan barang murah, dan mengangkat dirinya menjadi pacar dari tokoh virtual perempuan. Aih…!!
Aku menarik nafas dalam-dalam, mengendus-endus, mencoba mengira-ngira berapa banyak dari antara mereka yang belum mandi tadi pagi. 

excerpt from OMIYAGE-Kisah Orang Biasa Menaklukkan Tanah Jepang
Penerbit ANDI
http://www.andipublisher.com/