Wednesday, April 9, 2008

Sakura

Rating:★★★★★
Category:Other
Sakura

Bunga Sakura yang bermekaran dari akhir bulan Maret sampai awal bulan April menandai akhir dan awal fase kehidupan yang penting di Jepang. Tahun ajaran sekolah berakhir secara resmi tanggal 31 Maret dan dimulai tanggal 1 April.

Berbeda dengan di Indonesia, di mana para mahasiswa yang baru lulus harus menghabiskan beberapa bulan untuk mencari pekerjaan sambil menganggur, di Jepang, perusahaan membuka kesempatan untuk para mahasiswa dari jauh-jauh hari. Bahkan setahun sebelum lulus, sudah ada kontrak yang ditandatangani. Oleh karena itu, begitu menyelesaikan kuliah di akhir bulan Maret, para mahasiswa yang baru lulus ini pun langsung berangkat ke kantor minggu berikutnya.

Bunga Sakura mekar dengan serentak dan beruntun, dari Selatan ke Utara. Negara Jepang adalah negara kepulauan yang bentuknya memanjang vertikal. Angin musim semi yang hangat merambat dari Selatan ke Utara, membangunkan kuncup-kuncup bunga Sakura yang tertidur pada musim dingin.

Sakura bukan bunga biasa. Sakura adalah bunga yang identik dengan bangsa Jepang sendiri. Bentuknya yang cantik banyak dipakai sebagai motif kimono, kerajinan pecah belah, juga simbol kepolisian dan militer. Dalam kehiduapn sehari-hari bisa ditemukan pada uang logam 100 yen. Televisi dan media massa serta merta menyajikan ramalan mekarnya bunga sakura di berbagai taman. Disiarkan bersamaan dengan ramalan cuaca di akhir acara berita. Seluruh Jepang tergila-gila padanya.

Ramalan mekarnya bunga sakura sangat penting karena begitu bunga ini mekar, pria, wanita, tua dan muda berduyun-duyun keluar rumah untuk piknik di bawah pohon bunga sakura. Hanami. Bunga sakura mekar dengan sempurna hanya sekitar seminggu lebih. Bayangkan saja betapa penuh sesaknya taman-taman pada saat seperti ini. Hanami sudah menjadi tradisi yang wajib bagi setiap kantor, sekolah, atau perkumpulan-perkumpulan warga seperti kursus kesenian atau klub olahraga. Bunga sakura dikejar di mana pun ia berada. Tidak hanya di taman atau di pinggir kali, pemakaman elit Aoyama Cemetary juga dijejali pengunjung yang berpiknik di antara nisan-nisan batu. Pemakaman ini jauh dari kesan angker di musim semi. Aoyama Cemetary sangat terkenal dengan pohon sakura-nya yang tumbuh demikian rapat sehingga membentuk terowongan bunga. Sakura Tunnel.

Sakura mewarnai Jepang dengan nuansa romantis di awal musim semi. Bunganya berwarna merah muda pucat dengan kelopak yang mungil dan rapat. Ranting pohon yang berwarna coklat kehitaman begitu kontras dengan warna bunga yang pucat. Berhimpit-himpitan menjejali ranting. Pada saat ini, bahkan tidak ada sehelai pun daun yang mengganggu. Daun hanya tumbuh setelah bunga gugur. Pada saat mekar, pohon sakura bagaikan rangkaian bunga raksasa yang rimbun. Begitu memikat. Memaksa setiap kepala untuk menoleh sekali lagi mengagumi keindahannya.

Pada saat gugur, kelopak bunga sakura yang hanya sebesar kuku manusia, rontok satu persatu, menyelimuti jalan aspal dan tanah coklat, membentuk jalur bunga. Seolah-olah akan ada pasangan pengantin yang hendak lewat. Angin musim semi yang tidak bisa ditebak kadang-kadang meniup serpihan-serpihan merah muda ini dari tanah dan membuatnya berputar di udara. Menciptakan tornado sakura setinggi dada, Fenomena alam yang begitu indah namun singkat.

Sakura menghiasi puisi, lagu dan karya-karya seni dari jaman dahulu. Baik visual maupun verbal, kuno maupun modern. Sakura identik dengan romantisme khas Jepang.

Tidak heran kalau ada takhayul yang menyarankan muda-mudi untuk mengungkapkan cinta di bawah terowongan bunga sakura. Sakura Tunnel. Konon, keindahan bunga sakura begitu memabukkan sehingga cinta yang ditawarkan tak akan dikembalikan dengan sia-sia. Benarkah demikian ? Silahkan berkunjung ke Jepang untuk membuktikannya.

No comments:

Post a Comment